Kamis, 21 Februari 2013

63 persen khususnya "software" bajakan mengandung virus

         

         Direktur Software Initiative Asli (GSI) Microsoft Indonesia Sudimin Mina menyatakan Satu survai terbarunya menemukan 63 persen khususnya Piranti lunak (software ) bajakan Dalam, DVD atau Komputer mengandung malware (virus Dan sejenisnya).Tahun 2012, Microsoft melakukan survai di lima `negara ASEAN, termasuk Indonesia,
Artikel Baru 118 sampel Yang meliputi 66 DVD Dan 52 Komputer, kata Sudimin PADA lokakarya jurnalistik Dewan Pers-Microsoft Indonesia di Surabaya, Senin. "Itu pun malware Yang Kami temukan 1.990 lebih malware atau ADA banyak Program jahat ( malware ) Yang bekerja secara bersamaan Dalam, sebuah software , bahkan 44 persen khususnya malware Yang ADA berpotensi merusak perangkat lunak Dan 77 persen khususnya membuat komputer dinonaktifkan ` `," katanya. KHUSUS Indonesia, Microsoft Indonesia mencatat 100 persen khususnya CD / VCD bajakan mengandung malware . Kami JUGA menemukan 8 bahasa Dari " 10 software di Indonesia merupakan software bajakan Artikel Baru Diskonto kerugian PADA years 2.011 mencapai 1.467 Dolar AS Miliar Kerugian Jangka. Panjang JUGA ADA yakni matinya Inovasi Dan industri Kreatif di Kepemilikan Modal Teknologi, Seni consumption sector, Dan sastra, "katanya.Dia JUGA menyebut kendala non Teknis Yang JUGA merusak, diantaranya konten pornografi."TAPI, kitd tidak Akan Bisa memblokir, kecuali memberi pengertian dampak BAIK Dan BURUK TIK. Microsoft JUGA tidak Bisa menghadangsoftware bajakan, kecuali memberi pengertian MANFAAT software non bajakan Dan ruginyasoftware bajakan, "katanya. SEMENTARA Direktur Bidang Hukum Microsoft Indonesia Reza Topobroto Yang JUGA menghadiri lokakarya ITU menegaskan bahwa sejumlah `negara PENGHASILAN mengarah PADA persaingan Sehat. Amerika Serikat bahkan MULAI mengembangkan Persaingan Usaha Tidak Sehat Undang-Undang (UCA) atau UU Persaingan Tidak Sehat. "Nah, banyak` negara Yang mengantisipasi pemberlakuan UCA ITU, karena 38 bahasa Dari 50-an `negara bagian di AS sudah mengadopsi UCA Dan tidak lama Lagi Akan Berkembang Ke seluruh Dunia , sehingga mereka bersaing secara tidak Yang Sehat Akan Sulit berbisnis, "katanya. Ia mencontohkan Korea sebagai `negara Berdaya Saing Tinggi, karena menghargai karya cipta REVENUES warganya Dan menghindari pembajakan, bahkan pemerintah memfasilitasi KOCCA ( Korea Kreativitas Content Agency ).

0 komentar:

Posting Komentar